Biasanya seorang entrepreneur
kawakan memiliki naluri bisnis yang amat bagus. Naluri ini mewakili
kristalisasi pengalaman selama bertahun-tahun tetapi naluri sering
dialami sebagai suatu jenis reaksi emosional, sejenis “perasaan berani”
yang mengatakan bahwa suatu keputusan itu benar.
Bukti ilmiah membuktikan dengan kuat
bahwa mempercayai naluri adalah benar. Sistem respon emosional kita bisa
bekerja lebih cepat dalam membuat ‘keputusan’ daripada pikiran sadar
kita.Ahli syaraf Antonio Damasio dan Antoine Becher merancang sebuah
percobaan cerdik yang dikenal sebagai Iowa Gambling Task. Para relawan
diminta untuk memilih kartu dari 4 tumpukan terpisah. Kartu-kartu itu
memiliki hadiah uang atau hukuman tertentutetapi dipasang sehingga dua
dari tumpukan kartu itu memberikan imbalan yang relatif lebih tinggi
tetapi juga hukuman yang relatif lebih berat. Tumpukan-tumpukan kartu
ini adalah kartu-kartu yang harus dihindari. Memainkan tumpukan kartu
lainnya akan menghasilkan hasil keseluruhan yang lebih baik. Para
peneliti memasang kabel sehingga bisa diketahui tanda-tanda stres dan
kecemasan melalui konduktan listrik di atas kulit mereka.
Setelah 10 kartu dipilih, para relawan menunjukkan tanda-tanda
kecemasan tidak sadar saat mereka memilih kartu dari tumpukan yang harus
dihindari. Setelah 50 kartu dipilih, para relawan mulai secara
konsisten memilih kartu hanya dari tumpukan yang ‘baik’. Dibutuhkan 80
kartu sebelum para relawan pada umumnya bisa menjelaskan mengapa mereka
lebih memilih tumpukan kartu yang bagus. Emosi kita bisa bergerak lebih
cepat untuk memberikan tanggapan daripada pikiran sadar kita.
Richard Branson, pimpinan Virgin
Group, mendorong pemimpin untuk melibatkan emosi mereka saat bekerja:
“Naluri dan emosi Anda diciptakan untuk membantu Anda. Mereka ada untuk
memudahkan hidup Anda. Untuk saya, bisnis adalah ‘perasaan berani’ dan
jika bisnis tidak lagi seperti itu, menurut saya saya akan berhenti
berbisnis besok. Yang saya maksudkan dengan ‘perasaan berani’ ialah saya
telah mengembangkan bakat alami yang ditempa oleh pengalaman yang
sangat banyak, yang cenderung mengarahkan saya menuju arah yang benar ,
bukan yang salah. Akibatnya, naluri itu memberikan saya kepercayaan diri
untuk membuat keputusan yang lebih baik.”Anita Roddick, pendiri the
Body Shop, membangun keberhasilannya dari usaha jaringan ritel perawatan
tubuh dan kosmetik terutama dengan mengandalkan keberpihakan pada
isu-isu sosial yang brilian. Perusahaan itu berjuang mati-matian saat
mencoba menembus pasar Amerika Serikat dan Roddick mengatakan bahwa ia
gagal mengikuti nalurinya.
“Beberapa orang mungkin berkomentar saya campur tangan terlalu banyak
tetapi di AS saya merasa saya membiarkan diri saya terbujuk oleh orang
lain … Saat penjualan mulai menurun, kami memasukkan sekelompok staf
pemasaran dan pengembangan produk dan mereka hanya mengamati apa yang
tengah terjadi di pasar dan mengatakan bahwa kami harus melakukan hal
yang sama. Saya seharusnya masuk dan mengatakan pada mereka bahwa jika
itu adalah keinginan pasar, kami akan melawannya.”
Emosi kita berdasarkan pada pengalaman
lebih cepat dalam bereaksi daripada pikiran sadar kita. Kita merasa
takut atau gugup sebelum kita bisa menerangkan mengapa, tetapi untuk
suatu alasan yang terbukti baik. Entrepreneur harus melibatkan emosi
mereka saat bekerja. Merupakan sebuah kesalahan untuk mempercayai bahwa’
rasionalitas yang tenang dan tidak terlibat’ ialah cara terbaik untuk
melakukan pendekatan terhadap setiap keputusan. Anda memahami perusahaan
Anda lebih baik daripada orang lain. Nasihat pakar akan didasarkan pada
kenyataan terkini, sementara perkiraan Anda tentang masa depan mungkin
bisa juga benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar