Saat
jatuh cinta, rasa bahagia seakan tak hentinya menghujam. Bila seseorang
sedang dimabuk asmara, hari-harinya akan dilalui dengan ceria. Jatuh
cinta juga bisa berpengaruh pada kesehatan. Seperti dikutip laman Idiva,
emosi yang murni dan tulus bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Namun
perlu diingat, manfaatnya hanya bisa dirasakan jika seseorang berada
dalam suatu hubungan yang stabil dan nyaman.
Manfaat kesehatan yang bisa diraih ketika jatuh cinta adalah seperti berikut, seperti di lansir dari Idiva :
Lebih bahagia
“Berada dalam hubungan yang romantis memungkinkan tubuh Anda melepaskan
lebih banyak hormon bahagia. Hormon ini menimbulkan perasaan lebih
bahagia. Anda juga mampu meredam amarah.” “Anda berada dalam suasana
hati yang besar dan seluruh orang yang berada di dekat Anda akan
merasakan aura positif,” kata psikolog asal Mumbai, H’vovi Bhagwagar.
Meningkatkan Kekebalan
Jatuh cinta bisa meningkatkan kekebalan tubuh Anda. “Anda lebih tenang
dan selalu berpikir positif. Hal ini mengurangi risiko terserang pilek
dan batuk,” kata H’vovi. Dan sebaliknya, merasa depresi atau sedih
membuat Anda rentan terhadap serangan dari virus pilek dan flu. Hal ini
juga berisiko menyebabkan masalah gangguan perut.
Mengurangi sakit dan nyeri
“Berada dalam hubungan yang stabil, memberikan Anda kenyamanan. Perasaan
ini membantu Anda mengatasi rasa sakit,” kata dokter Dhwanika Kapadia.
Saat sedang jatuh cinta, cenderung pasangan Anda selalu memberi motivasi
untuk membantu Anda bisa keluar dari sakit yang Anda rasakan.
Meningkatkan konsentrasi
Pasangan yang penuh kasih dan selalu menunjukkan kepeduliannya
memungkinkan Anda lebih bersemangat mengerjakan tugas-tugas saat berada
di tempat kerja. “Pikiran Anda tidak sibuk mengkhawatirkan keluarga atau
bagaimana pasangan Anda merasa tentang Anda,” kata H’vovi. Hal ini
memungkinkan Anda berkonsentrasi pada pekerjaan Anda dan dengan demikian
meningkatkan kinerja Anda. “Ketika Anda puas, Anda merasa lebih baik,
lebih kreatif juga,” kata H’vovi.
Siklus haid lebih teratur
Siklus menstruasi wanita tergantung pada berbagai hal, seperti kesehatan
dan gizi. Stres merupakan faktor penting juga. “Wanita dalam hubungan
jangka panjang yang stabil cenderung tidak merasa tertekan. Oleh karena
itu memiliki perasaan jatuh cinta juga bisa mempengaruhi gejala PMS
wanita,” kata H’vovi.
Terhindar dari stres
Wanita yang sudah menikah atau mereka yang telah memiliki kekasih,
kemungkinan merasa cemas atau memiliki masalah sepele sangat sedikit.
Mereka tahu bahwa mereka memiliki pasangan yang saling memahami satu
sama lain dan merasa saling memiliki. “Rasa memiliki menjadi sistem
pendukung, membantu Anda menangani masalah dengan mudah,” kata Dhwanika.
Hal ini membuat stres berkurang dan risiko tekanan darah tinggi juga
rendah, termasuk ketegangan dan migren.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar